Aku anak pertama dari 5 bersaudara Namaku Mohammad Rayhan teman-teman biasa dipanggil Rayhan kalau di rumah keluargaku memanggilnya Ian , dari Pasangan suami Istri Zubir dan Rahmawaty,
aku adalah anak laki-laki satu-satunya saat ini yang menunggu adik laki-laki,
adikku yang pertama bernama Nur Aisyah, yang
kedua Rafika
Ulya, yang ketiga Nur Avia dan yang
ke empat Maysah Yushi Rahma.
Aku lahir di Kota PALU , 28 Mei 1992 di Rumah Sakit
Anutapura (Rumah Sakit Umum) , Palu Barat pada Hari Kamis sekitar jam 3 Subuh.
Sejak aku pertama terlahir di Bumi setiap doa dan harapan Abah dan Ummi ku adalah Jalanku menuju BerkahNYa.
Aku yang gemar akan Teknologi , mengantarkanku dengan cita-cita sebagai seorang Ilmuwan Muda yang Alhamdulillah sedang berproses.
Sejak aku pertama terlahir di Bumi setiap doa dan harapan Abah dan Ummi ku adalah Jalanku menuju BerkahNYa.
Aku yang gemar akan Teknologi , mengantarkanku dengan cita-cita sebagai seorang Ilmuwan Muda yang Alhamdulillah sedang berproses.
Jenjang Pendidikanku:
Aku tamat di TK Anutapura Petobo.
melanjutkan Sekolah Dasar (SD) di SDN Inpres
1 Petobo
kemudian beranjak kelas 3 Pindah ke SDN
Inpres 8 Mamboro
dan tamat di SDN inpres 8 Mamboro, Sejak SD lah
bakatku mulai terlihat dan ingin bercita-cita menjadi seorang Ilmuwan Muda
walau sejarah tak mencatatku tetapi aku harus memberikan beribu jasa bagi
Masyarakat disekitarku, Amin.
Sejak itulah teman-teman memanggilku Profesor walau
belum mendapatkan title Profesor secara resmi
Setelah itu Aku melanjutkan di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) atau Sekolah Kejuruan (STN) di SMP Negri 15 Palu, dengan jurusan
Listrik Elektro
padahal waktu mendaftar aku mengambil Otomotif
tetapi dengen tingginya peminat otomotif saat itu sehingga aku menjadi
pendaftar akhir dan tidak dapat bangku, sehingga lebih baik aku dipindahkan ke
jurusan lain, dan alhamdulillah itu bermanfaat bagiku karena aku lebih
mengetahui tentang listrik dan elektro prestasiku belum terlihat di bangku smp
karena selalu menjadi orang yang duduk di bangku belakang namun aku tidak bodoh
karena aku terus belajar karena cita-citaku, aku sering membaca buku di
perpustakaan ketika teman-temanku istrahat untuk mengisi perut, akupun bertemu
dengan 3 sahabatku; Zul Fikri, Wahyu Eko, dan Rachmat Zakaria, kami selalu
bersama jika di sekolah. Jika membicarakan tentang Teknologi aku sering dengan
Zul Fikri.
Tahun-tahun ku saat itu adalah tentang
Persahabatan.
kemudian setelah lulus, kami berpisah walau begitu
syukurlah sudah ada alat komunikasi handphone yang menghubungkan namun tetap
karena kesibukan tak juga ada waktu bertemu.
Aku melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Bina Potensi Palu, sedangkan temanku Fikri
dan Rahmat Melanjutkan di SMK N 3 Palu, sementara Wahyu Eko di SMK Nusantara
atau Farmasi dia menjadi seorang Perawat atau Ahli Obat.
Tahun Tahunku di SMK aku bertemu teman baru disaat
itu , prestasi demi prestasi aku melangkah ,
tahun tahun yang merubah pola pikirku dengan egoisme dan fanatiksme modern, tergerus arus globalisasi namun aku mampu bertahan dengan sifatku dan komitmenku.
Tahun Tahun dimana Cinta Bersemi dan alunan lagu tergambar dalam setiap pijakan kaki.
tahun tahun yang merubah pola pikirku dengan egoisme dan fanatiksme modern, tergerus arus globalisasi namun aku mampu bertahan dengan sifatku dan komitmenku.
Tahun Tahun dimana Cinta Bersemi dan alunan lagu tergambar dalam setiap pijakan kaki.
Tahun tahun yang terkenang dan menjadi sejarah
dalam lingkup kecil yaitu kami.
Saat masuk SMK aku yang terlambat datang tersisakan
bangku depan yang strategis dengan Papan tulis dan tidak lepas dari pantauan
guru,
Saat itulah awal aku merasa aku bisa memberikan
prestasi dan pikiranku yang terasa terbuka hingga mampu menyerap pengetahuan
didepan mata
Dengan cara yang berbeda aku menatap dan menata
masa depanku, awal awal bagiku untuk mewujudkan cita-citaku
Semua soal menjadi mudah dikerjakan
Di tahun pertama aku mendapatkan juara dua dan tahun-tahun
selanjutnya aku mendapatkan juara 1 hingga juara Umum sampai aku tamat,
Aku juga berperan dalam ekstrakulikuler, dari
Kesenian, Musik, Pecinta alam, Remaja Musholah, PMR, Pramuka, Pengurus Mading,
dan banyak lagi.
Disana aku bertemu dangan sahabatku yang baru kami
membentuk sebuah Band dengan Nama Oxigen
Aku menjadi Vokalis, Asrul;Guitar 1, Ruslan; Guitar
2 (Melodi), Anto; ass , Hasrul ;Drummer
Itulah personil tetap.
Saat itu kami sudah ingin di Produseri Oleh orang bandung saat itu dia Pemilik studio D’java karena kami telah memiliki lagu sendiri yang telah dapat menjadi 1 Album, dan satu peringkat lagi dari band sekolahan yang terkenal di satu sekolah
Saat itu kami sudah ingin di Produseri Oleh orang bandung saat itu dia Pemilik studio D’java karena kami telah memiliki lagu sendiri yang telah dapat menjadi 1 Album, dan satu peringkat lagi dari band sekolahan yang terkenal di satu sekolah
Band kami mendapatkan juara 2 di Festival akhir
tahun Jambore Pramuka Antar sekolah Se-kota Palu dan Sulteng.
Suatu prestasi yang baik.
kami beranjak ke Indie Band yang bercita-cita
memuncaki Major level.
Namun rusak karena kesalahan kecil yang bisa dibicarakan
dan dicarikan solusi.
Karena egoisme masa muda , saat salah satu teman
kami tidak bisa meninggalkan pekerjaannya karena hanya dengan cara itu dia
hidup di kota, dan puncaknya saat itu kaset rekaman kami jatuh dan terinjak
oleh mobil karena itulah beberapa personil marah dan terjadi saling tidak omong
sampai ke sekolah dan sampai terjadi perkelahian.
Kemudian terjadilah pergantian personil,
perombakan, dan perubahan nama dari Oxigen menjadi The Rash’.
Saat saat itu aku merasakan begitu banyak perubahan
pada kami, banyak ke vakuman yang membuat tawaran diProduseri jadi tak berarti.
Saat saat egoisme masa muda yang masih panas.
Kemudian munculah band pecahan dari band kami, band
iseng-iseng yang membuat semua menjadi kacau karena tujuan tak lagi sama hingga
1 personil menduduki 2 band sekaligus, inilah masa muda dengan egoisme dan
kesombongan karena sesuatu yang berakibat perpecahan dan tidak baik bagi kami.
Masa masa itu berlanjut vakum dan manggung, Latihan dan Perang dingin , sampai saat-saat tamat dari sekolah itu.
kami sesekali Reunian dan main bareng.
Saat itulah aku mengenang saat pertama kali masuk studio musik, saat meraka megajak aku bolos untuk latihan tetapi aku mengarahkan mereka untuk rajin belajar namun tidak membatasi kreasi bermusik mereka.
Masa masa itu berlanjut vakum dan manggung, Latihan dan Perang dingin , sampai saat-saat tamat dari sekolah itu.
kami sesekali Reunian dan main bareng.
Saat itulah aku mengenang saat pertama kali masuk studio musik, saat meraka megajak aku bolos untuk latihan tetapi aku mengarahkan mereka untuk rajin belajar namun tidak membatasi kreasi bermusik mereka.
Saat saat itu aku banyak menemukan inspirasi dari
alam, dari pendakian pendakian bersama Bipala Nama
KPA sekolah kami.
Banyak yang ingin aku ceritakan di masa SMK ku.
Banyak yang ingin aku ceritakan di masa SMK ku.
Akupun menjadi siswa yang berprestasi di sekolah
mendapatkan Beasiswa Prestasi dan sempat melakukan Psg (Praktek Smester Ganda)
atau magang di VEDC “Vocational Education Devolepment Center” Malang
Akupun mengambil kuliah singkat tentang Internal
Combustion dan Motor
Yang hampir se-tahun .
Saat saat aku telah mengenal Cinta, dan saat itu terjadilah Long Distance
Saat saat aku telah mengenal Cinta, dan saat itu terjadilah Long Distance
Dari sanalah aku menjadi Rayhan yang rasanya lebih
baik namun ada saatnya ketika Cinta itu pergi aku juga merasakan sakit.
Setelah lulus dari SMK aku melanjutkan mendaftar
pada perguruan tinggi negri melalui jalur snmptn namun karena kondisiku waktu
itu sakit pada saat menjalani ujian akupun tidak konsen untuk memberi bulatan pada
lembar jawaban dan hasilnya tahun pertama aku tidak lulus, dan pada saat itu
banyak pula tawaran pekerjaan menghampiriku
Dari Perusahaan Listrik Negara, Perusahaan Mobil,
aku sempat menjadi mekanik dalam jangka kurang 1 tahun kontribusiku disana
sangat besar namun sayang gaji yang tersendat, kemudian aku mengundurkan diri
dengan alasan ingin kuliah, kemudian melamar di Perusahaan Air sama saja, dan aku pun mencoba ke media
massa, kemudian TV aku bekerja lumayan lama karena telah masuk tahun kedua aku
ikut kembali ujian snmptn kemudian lulus di jurusan yang aku inginkan Teknik
Mesin namun sayang harus membayar jutaan rupiah dengan tempo waktu yan tidak
bisa ditunda dan berjangka dan disaat saat tanggal tua, sungguh kejam sistem
pendidikan negri kita, aku berpikir seperti itu.
Telah lulus namun dihadapkan dengan Ekonomi.
Saat itu aku putus asa melihat kejadian itu dimana adik-adikku pun lebih membutuhkan dari pada aku, aku harus mengutamakan adikku dahulu untuk dapat bersekolah .
Telah lulus namun dihadapkan dengan Ekonomi.
Saat itu aku putus asa melihat kejadian itu dimana adik-adikku pun lebih membutuhkan dari pada aku, aku harus mengutamakan adikku dahulu untuk dapat bersekolah .
Tidak lama dari itu aku mendengar sebuah nama
kampus yang mepunyai jurusan yang aku inginkan dan pendaftaran masuk tidak di
pungut, namun uang smester tetap.
POLITEKNIK PALU, disinilah aku mulai mengawali
perubahan demi perubahan dalam diriku, menjadi seorang Mahasiswa yang mulai meninggalkan
pemikiran primitif seorang siswa, berpikir kedepan untuk masa depan sendiri,
dan bangsa agar lebih maju, berinovasi menciptakan energi terbarukan memberikan
ruang-ruang kreatifitas dalam diri mengasah keaahlian dan menjadikan pengabdian
yang berarti bagi masyarakat.
Banyak organisasi yang menghampiriku, namun aku masih setia pada Alam dan suara-suara merdunya, teknologi, dan berita dan tulisan saat ramai dan sendiri.
Banyak organisasi yang menghampiriku, namun aku masih setia pada Alam dan suara-suara merdunya, teknologi, dan berita dan tulisan saat ramai dan sendiri.
Cerita terus berlanjut sampai aku Wisuda
“Pendidikan Formal hanya membentuk mental namun
pengetahuan yang kau dapatkan lebih banyak dari Lingkunganmu.”
TERUSLAH MENGUKIR PRESTASI, BUKAN UNTUK KESOMBONGAN
MELAINKAN MENJADIKAN DIRI LEBIH BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN
Itulah sepenggal kisah tentang Calon Ilmuawan Muda “Rayhan”
Aku yang kagum kepada Bj. Habibie
Itulah doa abah dan Ummi ku yang menginginkan
anaknya menjadi anak yang beritelektual namun tetap Taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, Allah.
Amin Yaa Rabbalalamin.
No comments:
Post a Comment